Pages

Sabtu, 21 September 2013

Jati Diri Penggerak Wawasan


    68 tahun Indonesia merdeka bukan menandakan kita sebagai rakyatnya bisa lepas dari penindasan penindasan yang dilakukan oleh bangsa sendiri maupun bangsa asing.paradigma masyarakat akan "sudah puasnya" kemerdekaan Indonesia telah merubah cara pandang hidup kita,yang terlalu bersantai santai dan bahkan acuh terhadap bangsa kita sendiri atas kepuasan itu sendiri.
      Bermacam macam ideologi di zaman ini semakin jelas terlihat,karena para aktivis ideologi tersebut saling menonjolkan kelebihannya kepada kompleksnya dunia,mereka berlomba lomba untuk menjadi ideologi yang pantas diterapkan untuk menjawab tantangan zaman.mulai dari Liberalisme,Nasionalis,ekstrim kiri,ekstrim kanan,hingga moderat saling melakukan perang pemikiran,sehingga Indonesia adalah sasaran bangsa asing untuk alat percobaan ideologi yang mereka kemukakan.
    Ideologi tersebut juga tidak lepas dari perananan ilmu pengetahuan dan teknologi,perang IPTEK pun semakin memanas,masing masing negara tidak mau kalah atas kemajuan IPTEK-nya
   Dari realitas diatas kita sebagai rakyat Indonesia sangat membutuhkan seseorang yang berwawasan luas,tentunya Indonesia berharap banyak dari seorang Mahasiswa.karena kita yang menentukan Indonesia mau dijadikan seperti apa,maka kita dari sekarang harus punya "Jati diri penggerak wawasan",wawasan tidak hanya menyangkut tentang IPTEK saja,namun memiliki cakupan yang sangat luas.
   Lalu untuk apa pribadi "Jati diri penggerak wawasan" itu? dan kenapa kita harus menjadi penggerak sebuah wawasan? Apa pentingnya mempunyai Jati diri penggerak wawasan? itulah sebenarnya yang Indonesia butuhkan,"Jati diri penggerak wawasan" akan mengajak bangsanya untuk berfikir kritis,sistematis,logis dan inovatif dalam memajukan bangsanya.sehingga bangsa Indonesia tidak akan berdiam diri di tempat selamanya,bangsa akan berfikir untuk masa depan terhadap bangsanya.
  Lantas kenapa Indonesia sangat mudah dipengaruhi budaya dan ideologi dari bangsa asing? Ya,jawabannya selalu sama "Kurangnya pengetahuan dan wawasan" dalam mempertahankan ideologi bangsa kita,pancasila memang fleksibel,tapi bukan berarti kita dapat mencampur adukkan dengan ideologi selainnya,maksud fleksibel disini adalah kita yang harus membawa pancasila dalam menjawab tantangan zaman.
      Dalam menggerak wawasan,pertama yang harus dilakukan adalah merubah cara pandang dan paradigma masyarakat yang kebanyakan hedonisme dan liberal,membentuk karakter bangsa yang berjiwa "Penggerak wawasan",maka bukan hal mustahil kita akan melahirkan para penggerak wawasan yang baru,jika pola pikir dan karakter bangsa belum dirubah maka sejatinya sama saja kita menyuruh harimau untuk makan sayuran,karena yang kita lakukan dan motivasi yang kita lakukan tidak akan dimengerti oleh bangsa yang berpola pikir seperti itu.
      Karena itulah,tidak ada kata terlambat untuk kita para mahasiswa melakukan perubahan dengan memiliki jati diri penggerak wawasan.dunia tidak akan menunggu kita,tapi kita yang harus mengejar ketertinggalan selama ini,tancap pedal gas kalian semaksimal.buktikan kepada bangsa bahwa Indonesia butuh "Jati diri penggerak wawasan" untuk memajukan bangsanya,dan buktikan kepada dunia bahwa kita bisa melakukan perubahan besar untuk bangsa kita sendiri.

HIDUP MAHASISWA !!
HIDUP RAKYAT INDONESIA !!!

Tertanda,
Wiratama Paramasatya
Mahasiswa PTIIK-Informatika 2013